Jakarta - Pantun adalah salah satu genre puisi Melayu tradisional. Saat ini banyak orang menggunakan pantun pada awal atau akhir situs Rumah Belajar Kemendikbud, pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang artinya punya beragam sebutan di berbagai daerah di Indonesia. Dalam bahasa Jawa, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpama. Masyarakat Toraja menyebutnya dengan londe. Orang Aceh dan Ambon mengenal pantun dan menyebutnya dengan panton. Sedangkan orang Bengkulu menyebutnya dengan ciri-ciri pantun dikutip dari buku Bahasa Indonesia SD/MI Kls 4 2006 oleh Sehata Tugiman dan situs Kemendikbud1. Satu bait pantun terdiri dari empat baris2. Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata3. Baris satu dan dua merupakan sampiran4. Baris tiga dan empat merupakan isi5. Bunyi akhir berpola a-b-a-b dan a-a-a-a6. Mulailah dengan membuat isi terlebih dahuluCiri lain dari pantun adalah tidak terdapat nama penulis. Hal ini dikarenakan penyebaran pantun dilakukan secara bentuk pantun terdiri atas dua bagian sampiran dan adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam atau mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya.Biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun jenis-jenis PantunSetelah memahami ciri-ciri pantun, mari mengenal jenis-jenis pantun. Berikut jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya dilansir situs Pantun NasihatTema isi pantun yang paling banyak ditemui yang berjenis pantun nasihat. Tujuannya menyampaikan pesan moral dan jalan tak sengaja berjumpa daun sugiIngat manfaat, lantas cepat dibawaTiada belajar tiada yang rugiKecuali diri sendiri di masa tua2. Pantun JenakaJenis pantun ini memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik. Tujuannya untuk memberi hiburan kepada orang yang mendengar atau jenaka juga digunakan untuk menyampaikan sindiran akan kondisi manis di bibir pantaiLihat gadis, aduhai tiada duaMasa muda kebanyakan santaiSudah renta sulit tertawa3. Pantun AgamaJenis pantun ini memiliki kandungan isi yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuannya memberikan pesan moral dan didikan kepada pendengar dan tema di pantun agama lebih spesifik karena memegang nilai-nilai dan prinsip agama sudah duduk berdamaiJangan lagi diajak perangKalau sunah sudah dipakaiJangan lagi dibuang-buang4. Pantun Teka-tekiPantun teka-teki berciri khas di bagian isinya diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Tujuan dari pantun teka-teki yakni hiburan dan bentan lalu dibeliUntuk pakaian, saya turun ke sawahKalaulah tuan bijak bestariApa binatang kepala di bawah?5. Pantun Berkasih-kasihanIsi dari jenis pantun ini terkait cinta dan kasih sayang. Pantun berkasih-kasihan tenar di kalangan muda-mudi Melayu untuk menyampaikan perasaan mereka kepada pasangan atau orang yang sudah muram si dudaKarena kasihnya tiada lagi asaTiada detik bias wajah dindaHingga lapar tak lagi terasa6. Pantun AnakPantun bisa disampaikan untuk anak-anak. Namun isinya lebih ringan dan awal dari jenis pantun ini yakni untuk mengakrabkan anak dengan pantun, sekaligus didikan menari ke luar bilikSembarang tari kita tarikanKita bernyanyi bersama adikSembarang lagu kita nyanyikanSetelah menyimak ciri-ciri pantun, jenis, dan contohnya, segera bikin ya! Simak Video "HYBE Perkenalkan 22 Kontestan 'R U Next?' Calon GG Baru" [GambasVideo 20detik] nwy/pal
60Contoh Pantun Berdasarkan Jenisnya beserta Penjelasan. Tiara Syabanira Dewantari. July 27, 2023 • 10 minutes read. Tahukah kamu bahwa pantun terbagi menjadi 3 jenis? Simak penjelasan dan contohnya di artikel ini ya! — Awalnya, pantun merupakan karya sastra puisi yang diutarakan secara lisan dengan rima atau sajak.
Pembahasan Pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris serta memiliki sampiran dan isi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b). Ciri-ciri pantun: Terdiri dari empat baris setiap baitnya.
- Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan wilayah negara yang begitu luas baik secara daratan maupun kemaritiman. Tak heran, Indonesia memiliki beragam kekayaan flora dan fauna. Termasuk, beragam suku, budaya, di masing-masing satu bentuk karya sastra nusantara yang banyak diciptakan di masa lalu adalah puisi rakyat. Apakah kamu sudah pernah mendengar istilah Puisi Rakyat? Apakah itu Puisi Rakyat? Dilansir dari laman Direktorat Jenderal SMP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek, Puisi rakyat adalah warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam, yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Baca juga Sudah Ada sejak Zaman Hindu Buddha, Ini Sejarah Jamu Gendong Puisi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan biasanya tidak diketahui penulis atau pengarangnya. Puisi lama terlihat kaku karena aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait, dan juga pengulangan kata yang bisa di awal atau di akhir sajak atau yang dikenal dengan sebutan rima. Untuk memahami lebih jauh mengenai puisi rakyat, simak penjelasan berikut ini. Gurindam Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”.Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Gurindam memiliki ciri khas sebagai berikut Baca juga Cerita Guru dan Murid SD Jalani Asesmen Nasional untuk Pertama Kali Terdiri atas dua baris dalam sebait Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya Merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara Pantun Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara. Misalnya, tonton bahasa Tagalog, tuntun bahasa Jawa, pantun bahasa Toba yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Ciri-ciri pantun antara lain Tiap bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik. Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata. Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b. Baris 1 dan 2 adalah sampiran. Baris 3 dan 4 adalah isi Baca juga Mengapa Hiu Takut Lumba-Lumba? Ini 5 Alasannya Syair Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum. Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. Ciri-ciri syair antara lain Setiap bait terdiri dari empat baris. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata. Bersajak a-a-a-a. Semua baris adalah isi. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
E Puisi yang dihasilkan penyair disebut puisi kontemporer. 7. Berikut ini yang bukan ciri-ciri esai yang baik adalah . A. disajikan dalam bentuk narasi B. pendapat yang dikemukakannya logis C. ide yang dituangkan didukung oleh data D. menggunakan bahasa yang mudah dipahami E. metode yang digunakan adalah pendekatan ilmiah. 8.
AZTe.